Konsulltasi DPPAPP

Ayo Cegah Stunting

Siap Sehat

AYO CEGAH STUNTING


Dengan Mengoptimalkan Pengasuhan 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK)

STUNTING TIDAK DAPAT DISEMBUHKAN, TAPI STUNTING DAPAT DICEGAH

Apa yang harus dilakukan orang tua pada 1000 HPK?

1. Selama kehamilan Ibu harus mengkonsumsi makanan dengan gizi seimbang

2. Ibu hamil melakukan pemeriksaan minimal 4 kali selama kehamilan

3. Memberikan stimulasi pada janin dalam kandungan

4. Ibu memberikan ASI Eksklusif selama 6 bulan dan dilanjutkan dengan pemberian makanan

pendamping ASI (MP-ASI) sampai dengan usia 2 tahun

5. Memperkenalkan makanan bergizi pada anak sesuai dengan usia

6. Memberikan stimulasi (rangsangan) kepada anak sesuai dengan usianya dan memantau

perkembangan anak dengan Kartu Kembang Anak (KKA)

Bayi STUNTING

Pada tahun 2012, World Health Assembly mendukung target global stunting untuk menurunkan

proporsi anak balita yang stunting pada tahun 2025 sebesar 40 persen dari angka 2012. Walaupun

jumlah anak balita stunting secara global sudah menurun dari 255 juta ke 159 juta sejak tahun 1990,

namun penurunan tersebut tidak cukup cepat dan masih jauh dari target untuk memenuhi target

stunting global.

Di Indonesia, masalah stunting pada balita masih cukup serius. Angka nasional ialah 37,2%. Angka ini

bervariasi dari yang terendah di Kepulauan Riau, DI Yogyakarta, DKI Jakarta, dan Kalimantan Timur

(<30%). Angka tertinggi (>50%) adalah di Nusa Tenggara Timur. Tidak berubahnya prevalensi status gizi,

kemungkinan besar disebabkan oleh belum meratanya pemantauan pertumbuhan anak-anak balita. Hal

ini terlihat dari kecenderungan proporsi balita yang tidak pernah ditimbang enam bulan terakhir, yaitu

semakin meningkat dari 25,5% (2007) menjadi 34,3% (2013).

EFEK STUNTING YANG BERKELANJUTAN PADA GENERASI BERIKUTNYA

akan berdampak seumur hidup dan dapat berlanjut dari satu generasi ke generasi berikutnya. Anak

perempuan yang terlahir dengan nutrisi yang buruk dan menjadi stunted saat anak-anak sering kali akan

tumbuh menjadi ibu dengan nutrisi yang buruk. Ibu ini kemudian akan melahirkan bayi dengan gizi

buruk. Peristiwa tersebut akan berulang dengan sendirinya sehingga menjadi lingkaran setan

pertumbuhan anak perempuan yang buruk. Selain berpengaruh pada individu, stunting menjadi beban

yang sangat besar terhadap produktivitas dan pertumbuhan ekonomi suatu bangsa. Ahli ekonomi

memperkirakan bahwa stunting dapat menurunkan produk bruto suatu negara sebanyak 12% (Richter

et al. 2016).


DAMPAK STUNTING

Stunting mengindikasikan bahwa seorang anak gagal untuk berkembang. Hal ini tidak dapat diperbaiki

dan biasanya terjadi ketika pada anak terjadi malnutrisi kronis pada awal kehidupan mereka. Malnutrisi

jenis ini sering dimulai dalam kandungan, yaitu pada ibu yang nutrisinya buruk pada waktu hamil.

Akibatnya janin tidak mendapatkan makanan bernutrisi yang dibutuhkan untuk mendukung

pertumbuhan dan perkembangan sejak dalam kandungan. Hal ini dapat berlanjut setelah persalinan,

sebagai akibat pola pemberian makan yang buruk dan sering kali karena terjadinya infeksi dan diet yang

buruk. Diet buruk tidak memberikan nutrisi yang dibutuhkan oleh bayi dan anak untuk tumbuh dan

berkembang secara normal.

Salah satu penyebab stunting adalah kekurangan gizi kronis bagi anak sehingga dapat mengganggu

perkembangan otak, IQ lebih rendah, sistem imun yang menurun, dan resiko yang lebih besar untuk

menderita penyakit serius seperti diabetes dan kanker pada kehidupan kemudian.

Efek stunting akan berdampak seumur hidup dan dapat berlanjut dari generasi ke generasi berikutnya.

Anak perempuan yang terlahir dengan nutrisi yang buruk dan menjadi stunted saat anak-anak seringkali

akan tumbuh menjadi ibu dengan nutrisi yang buruk. Ibu ini kemudian akan melahirkan bayi dengan gizi

buruk.

 

Sumber:

https://www.bkkbn.go.id/


Artikel Terkait



Call Center Puspa