Konsulltasi DPPAPP

Delayed Puberty yang Terjadi pada Remaja

Siap Pintar

Delayed Puberty atau pubertas yang tertunda merupakan kondisi di mana perkembangan fisik dan seksual seseorang mengalami keterlambatan dibandingkan dengan teman seusianya. Pubertas adalah periode dimana tubuh mengalami perubahan yang signifikan seperti: pertumbuhan tulang, perkembangan payudara pada perempuan, pertumbuhan rambut kemaluan, dan perkembangan organ reproduksi.


Penyebab Delayed Puberty antara lain masalah kesehatan yang meliputi kelainan genetik, terganggunya keseimbangan hormon pertumbuhan, perkembangan sistem reproduksi yang tidak normal.

Selain itu juga, pola hidup yang kurang baik, seperti olahraga yang berlebihan, pola makan yang tidak teratur dan stress emosional dapat mempengaruhi keterlambatan pubertas.


Adapun  tanda-tanda Delayed Puberty adalah:


Pada Anak Perempuan:

1. Tidak ada pertumbuhan payudara pada usia 12 tahun: Pertumbuhan payudara adalah salah satu tanda awal perkembangan seksual pada perempuan.

2. Tidak ada menstruasi pada usia 15 tahun: Menstruasi merupakan tanda perkembangan seksual yang lebih lanjut.


Pada Anak Laki-laki:

1. Tidak ada pembesaran testis pada usia 14 tahun: Pembesaran testis adalah salah satu tanda awal perkembangan seksual pada laki-laki.

2. Tidak ada rambut kemaluan pada usia 15 tahun: Pertumbuhan rambut kemaluan adalah salah satu ciri-ciri seksual sekunder pada laki-laki.

3. Lebih dari 5 tahun untuk menyelesaikan pertumbuhan alat kelamin dewasa: Proses pertumbuhan dan perkembangan alat kelamin laki-laki memerlukan waktu.


Gejala-gejala ini memberikan petunjuk bahwa seseorang mungkin mengalami pubertas tertunda. Namun, perlu dicatat bahwa setiap individu berkembang dengan kecepatan yang berbeda.


Delayed puberty menjadi pengalaman yang sulit, terutama ketika melihat teman-teman sebaya berkembang dengan kecepatan yang berbeda. Beberapa langkah  untuk mengatasi perasaan dan tantangan yang mungkin muncul akibat pubertas tertunda:


1. Berbicara dengan Orang Terpercaya: Jangan ragu untuk membicarakan perasaan dengan orang tua, dokter, atau orang dewasa yang dipercayai untuk memberikan dukungan emosional dan informasi yang membantu.

2. Konseling atau Terapi: Jika merasa depresi, cemas, atau mengalami kesulitan emosional, pertimbangkan untuk mencari bantuan dari seorang konselor atau terapis.

3. Bersikap Sabar: Pubertas bisa berlangsung dalam waktu yang bervariasi untuk setiap individu. Bersikap sabar terhadap diri sendiri dan memahami bahwa perkembangan fisik dan seksual  berbeda-beda..

4. Fokus pada Kelebihan yang Dimiliki: Ingatlah bahwa pubertas hanya satu aspek dari identitas seorang remaja. Fokus pada kelebihan dan bakat, seperti prestasi sekolah, keterampilan sosial, atau hobi yang dinikmati.

5. Bertanya pada Profesional Kesehatan: Jika memiliki kekhawatiran tentang perkembangan fisik atau seksual, konsultasikan dengan dokter atau spesialis endokrinologi. Mereka dapat melakukan evaluasi untuk menentukan penyebab pubertas tertunda dan memberikan rekomendasi pengelolaan atau perawatan yang diperlukan.


Perlu diingat bahwa setiap individu berkembang dengan cara yang unik dan perjalanan menuju dewasa bervariasi. Mendapatkan dukungan dari orang-orang terdekat dan mencari bantuan profesional adalah langkah-langkah yang penting dalam menghadapi pubertas yang tertunda.



Artikel Terkait



Call Center Puspa