Koordinasi Anak yang Memerlukan Perlindungan Khusus (AMPK)
Pojok Informasi Sahabat Anak (PISA)Sudin PPAPP Jakarta Selatan menggelar kegiatan Koordinasi
Anak yang Memerlukan Perlindungan Khusus (AMPK) bertempat di Kantor Balai
Pemasyarakatan Kelas I Jakarta Selatan, pada Selasa (11/07/23). Acara yang
dibuka Wakil Walikota Jakarta Selatan yang diwakili Asisten Pemerintahan Sayid
Ali Zainal ini bertujuan untuk memberikan gambaran kepada peserta tentang kasus
kekerasan maupun tindak kriminal yang terjadi di masyarakat, serta mendukung
terwujudnya koordinasi yang optimal dalam mencegah dan menangani Anak yang
Memerlukan Perlindungan Khusus (AMPK) di Jakarta Selatan, sehingga kasus dapat
segera terselesaikan, dan anak mendapatkan pemenuhan hak anak seperti
pendidikan, kesehatan, bermain dan partisipasi.
Kasudin PPAPP Jakarta Selatan Fathur Rohim dalam sambutannya
menyebut kegiatan ini juga ditujukan untuk terciptanya mekanisme rujukan yang
optimal baik rujukan media, rujukan rumah aman, rujukan panti perlindungan dan
rehabilitasi, dan sebagainya sesuai kebutuhan korban.
Pada kegiatan yang diikuti sebanyak lima puluh stakeholder
yang terdiri dari UKPD dan lembaga di Jakarta Selatan, hadir sebagai Narasumber
Tenaga Ahli Pusat Pelayanan Keluarga (Puspa) DPPAPP DKI Jakarta. Puspa
merupakan pelayanan kesejateraan keluarga yang diselenggarakan Dinas PPAPP DKI
Jakarta sebagai salah satu upaya pencegahan kekerasan terhadap perempuan dan
anak, yang salah satu layanannya adalah telekonsultasi gratis.
Adapun dimaksud dengan Anak yang Memerlukan Perlindungan
Khusus adalah anak yang sedang berada dalam situasi darurat, ABH, kelompok
minoritas dan terisolasi, korban eksploitasi ekonomi dan seksual, korban
penyalahgunaan Napza, korban pornografi, anak dengan HIV dan AIDS, korban
penculikan, penjualan dan TPPO, kemudian korban kekerasan fisik dan psikis,
korban kejahatan seksual, korban jaringan terorisme, penyandang disabilitas,
korban perlakuan yang salah dan penelantaran, anak dengan perilaku sosial menyimpang,
serta korban stigmatisasi dari pelabelan terkait kondisi orang tuanya.