Generasi Sandwich dan Prioritas Keuangannya
Siap Ekonomi“Aku adalah seorang anak sekaligus kakak yang sudah bekerja,
gajiku masih kupakai untuk memenuhi kebutuhan orang tua dan membantu adikku
untuk biaya sekolah. Apakah aku tidak bisa memenuhi keinginanku sendiri dan
fokus pada masa depanku untuk membangun keluarga baru?”.
Sebelum menjawab pertanyaan di atas kita akan membahas
generasi sandwich itu apa. Generasi Sandwich adalah sebuah istilah bagi
generasi yang terhimpit secara keuangan atau financial dikarenakan kewajiban
atau permintaan pihak atas dan pihak bawah, di luar kebutuhan diri sendiri atau
keluarga baru jika yang telah menikah.
Istilah generasi sandwich pertama kali muncul di tahun
1981 di Amerika oleh seorang profesor sekaligus praktisi sosial University
Kentucky, Lexington, Amerika Serikat. Istilah sandwich diambil dengan
menganalogikan daging yang terhimpit dua lapis roti, yang menggambarkan
seseorang yang terhimpit oleh dua generasi yang harus ia tanggung.
Salah
satu efek nyata dari generasi sandwich adalah tingkat stres yang meningkat. Hal
itu terjadi karena beban yang harus dipikirkan untuk memenuhi kebutuhan orang
tua (roti atas) dan anak atau saudara kandung (roti bawah).
Beberapa
ciri yang dapat kita lihat dari stres yang dialami generasi sandwich
diantaranya:
1. Kelelahan dan depresi yang timbul dari rasa bersalah yang
berlebihan
2. Bagi mereka yang belum berkeluarga atau menikah biasanya akan
kesulitan untuk menemukan pasangan karena harus fokus memenuhi kebutuhan orang
tua dan saudara kandung sebagai kewajiban dan keharusan, sehingga tidak ada
waktu untuk memikirkan diri sendiri
3. Sulit untuk mengelola pekerjaan, hobi dan aktualisasi diri
untuk dirinya sendiri
Mengutip
dari penjelasan seorang Elder Care Expert dari Toronto Bart Mindszenthy “Beberapa
dari mereka tidak menyadari betapa seriusnya hal yang mereka hadapi. Ada
keengganan untuk melihat lebih dalam kehidupan pribadi mereka.”, sehingga muncul
masalah pada cara berpikir generasi sandwich terkait skala prioritas keuangan
mereka. Banyak di antara mereka yang menghabiskan mayoritas penghasilannya
untuk memenuhi fasilitas-fasilitas yang dibutuhkan orang tua, anak atau saudara
kandung. Walaupun sebenarnya biaya-biaya yang harus mereka keluarkan di luar
rencana yang sudah mereka buat. Hal lainnya yang tanpa sadar mereka alami
adalah mereka harus menurunkan standar hidupnya sendiri untuk mencukupi
kebutuhan lapisan atas dan bawahnya.
Bagaimana
cara memutus rantai generasi sandwich?
Kita dapat
melakukan beberapa hal sederhana yang efektif untuk memutus rantai tersebut.
1. Memanfaatkan tanggungan pada Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP)
sehingga penghasilan yang kita bawa pulang bisa lebih besar.
2. Membantu orang tua kita untuk merencanakan hari tua mereka,
artinya mengajak diskusi mereka tentang rencana masa depan dan mengalokasikan
dana mereka untuk masa depan.
3. Manfaatkan life cycle investment yaitu investasi yang
dilakukan berdasarkan masa hidup yaitu masa muda, menjelang pensiun dan masa
pensiun dimana tiap fase memiliki proteksi yang berbeda-beda yang secara
berurutan meliputi growth, protection, distribution.
4. Memproteksi diri sendiri karena dengan melindungi diri
sendiri maka kita mulai untuk memutus rantai generasi tersebut.
Generasi sandwich ini bukan sebuah nasib yang tidak bisa kita rubah atau
kita antisipasi. Cara paling efektif adalah dimulai dari diri sendiri, sehingga
kita tidak akan membuat generasi penerus kita (anak) akan menanggung rantai
yang sama. Tidak pasrah dan menyerah pada keadaan adalah kunci untuk memulai
sebuah langkah besar mencapai kemerdekaan finansial.
3 Komentar
Sriyanti 24 October 2023
Saya setuju
srinurngizati@gmail.com 25 October 2023
waww sangat penting ini buat ibu muda
Aulia Ramandha 25 October 2023
Penyuluhan seperti ini sangay membantu untuk kami para calon pengantin dan ibu muda, sehingga kami menjadi lebih paham untuk mencegah kejadian yang tidak diinginkan