Konsulltasi DPPAPP

Yuk Redam Konflik Rumah Tangga Kita

Siap Pintar

Konflik dalam rumah tangga tidak dapat dihindari, bahkan terkadang konflik menjadi suatu hal yang dapat menghiasi kehidupan berkeluarga. Ibarat dua orang dengan kepribadian yang berbeda menjadi nahkoda suatu kapal dalam mengarungi samudera. Tentunya hal ini tidak mudah untuk dilakukan.

Banyak orang yang mengatakan bahwa konflik rumah tangga yang berlarut larut akan mengakibatkan masalah baru dan dapat berujung fatal. Akan tetapi untuk menyelesaikan konflik tidak perlu terburu-buru menuntaskannya. Jangan sampai upaya peredaman konflik yang dilakukan dengan terburu-buru menimbulkan ketegangan dan tekanan yang dialami setiap anggota keluarganya.

Oleh karena itu, saat terjadi konflik pasangan suami istri perlu memberi rasa nyaman dengan menciptakan suasana yang baik, dan perlu disadari bahwa sebenarnya mengambil keputusan saat sedang emosi merupakan pilihan yang tidak bijak. Biarkan pasangan suami atau istri menenangkan diri sejenak agar kemudian dapat diajak berpikir bersama dalam mencari solusi yang terbaik untuk mengatasi konflik rumah tangga. 

Konflik bisa terjadi dari berbagai sumber yang dianggap itu wajar dan biasa, namun dapat menjadi konflik yang berkepanjangan seperti :

  1. Adanya masalah dalam berkomunikasi
  2. Adanya perbedaan pandangan dan persepsi
  3. Kondisi kepribadian yang belum matang
  4. Masalah keuangan (penghasilan tidak stabil, tidak terbuka antara pemasukan dan pengeluaran dan tidak bijaksana dalam menggunakan uang)
  5. Kehidupan sosial yang berbeda 
  6. Perbedaan prinsip dan mendidik anak
  7. Ketaatan keyakinan (berbeda keyakinan memiliki potensi besar menimbulkan konflik)
  8. Hubungan dengan mertua-ipar yang tidak sepaham
  9. Perselingkuhan

Untuk itu, berbagai sumber konflik dapat diredam dengan melakukan beberapa cara, yaitu :

        1            Time out untuk menenangkan diri sendiri 

Ketika ingin meredam konflik bisa melakukan teknik time out yang merujuk kepada memberikan waktu bagi masing-masing antara suami dan istri untuk bisa menenangkan diri. Hal ini dilakukan untuk mengendalikan konflik yang terjadi agar tidak menjadi besar.

        2            Identifikasi masalah bersama-sama

Langkah awal untuk bisa meredam konflik adalah komunikasi yang efektif. Berbicara bersama dengan kepala dingin, mengekspresikan segala emosi yang ada, hingga menemukan titik temu diantara keduanya tanpa terpaku pada adu argumen atau mencari siapa yang benar dan salah.

        3            Asertif dalam mengeluarkan emosi yang dirasakan dan toleransi

Saat membahas konflik yang terjadi, jangan biarkan emosi menguasai diri dan mengambil keputusan secara emosional.  Berbicaralah dalam suasana yang baik dan nyaman. Setelah itu, akan timbul rasa untuk saling memahami satu sama lain.

        4            Menjadi pendengar yang baik

Salah satu kunci komunikasi yang efektif adalah dengan menjadi pendengar yang baik. Saat pasangan sedang mengutarakan pendapatnya, jangan memotong perkataannya. Biarkan ia mengekspresikan emosinya secara menyeluruh agar kita dapat memahami kegelisahannya dan inti konflik rumah tangga. 

        5            Membangun kepercayaan dan mempertanggung jawabkannya

Bangun kepercayaan pasangan dengan menjadi pribadi yang lebih baik, mengakui kesalahan, dan bertanggung jawab terhadap segala tindakannya. Terlepas dari siapapun yang memulai konflik, pasangan suami istri sebaiknya saling menghargai dan mendukung hubungan yang positif.

        6            Bantuan pihak ketiga

Jika pasangan suami istri tidak bisa menemukan solusi konflik rumah tangga, mungkin diperlukan pihak ketiga sebagai penengah, bisa dari orang yang dapat dipercaya dan netral serta tenaga profesional seperti konselor keluarga dalam mendorong upaya penyelesaian konflik.

Dari berbagai cara yang dapat dilakukan untuk meredam konflik rumah tangga, komunikasi efektif dan saling memahami satu sama lain menjadi kunci dari hubungan yang baik agar dapat meredam konflik yang bisa terjadi kapan saja.

 


Artikel Terkait



Call Center Puspa