Yuk Redam Konflik Rumah Tangga Kita
Siap PintarKonflik dalam rumah tangga
tidak dapat dihindari, bahkan terkadang konflik menjadi suatu hal yang dapat
menghiasi kehidupan berkeluarga. Ibarat dua orang dengan kepribadian yang
berbeda menjadi nahkoda suatu kapal dalam mengarungi samudera. Tentunya hal ini
tidak mudah untuk dilakukan.
Banyak orang yang mengatakan bahwa konflik rumah
tangga yang berlarut larut akan mengakibatkan masalah baru dan dapat berujung
fatal. Akan tetapi untuk menyelesaikan konflik tidak perlu terburu-buru
menuntaskannya. Jangan sampai upaya peredaman konflik yang dilakukan dengan
terburu-buru menimbulkan ketegangan dan tekanan yang dialami setiap anggota
keluarganya.
Oleh karena itu, saat terjadi konflik pasangan
suami istri perlu memberi rasa nyaman dengan menciptakan suasana yang baik, dan
perlu disadari bahwa sebenarnya mengambil keputusan saat sedang emosi merupakan
pilihan yang tidak bijak. Biarkan pasangan suami atau istri menenangkan diri
sejenak agar kemudian dapat diajak berpikir bersama dalam mencari solusi yang
terbaik untuk mengatasi konflik rumah tangga.
Konflik bisa terjadi dari berbagai sumber yang
dianggap itu wajar dan biasa, namun dapat menjadi konflik yang berkepanjangan
seperti :
- Adanya masalah dalam berkomunikasi
- Adanya perbedaan pandangan dan persepsi
- Kondisi kepribadian yang belum
matang
- Masalah keuangan (penghasilan
tidak stabil, tidak terbuka antara pemasukan dan pengeluaran dan tidak
bijaksana dalam menggunakan uang)
- Kehidupan sosial yang
berbeda
- Perbedaan prinsip dan mendidik
anak
- Ketaatan keyakinan (berbeda
keyakinan memiliki potensi besar menimbulkan konflik)
- Hubungan dengan mertua-ipar
yang tidak sepaham
- Perselingkuhan
Untuk itu, berbagai sumber konflik dapat diredam
dengan melakukan beberapa cara, yaitu :
1
Time
out untuk menenangkan diri sendiri
Ketika ingin meredam konflik bisa melakukan
teknik time out yang merujuk kepada memberikan waktu bagi masing-masing antara
suami dan istri untuk bisa menenangkan diri. Hal ini dilakukan untuk
mengendalikan konflik yang terjadi agar tidak menjadi besar.
2
Identifikasi
masalah bersama-sama
Langkah awal untuk bisa meredam konflik adalah
komunikasi yang efektif. Berbicara bersama dengan kepala dingin,
mengekspresikan segala emosi yang ada, hingga menemukan titik temu diantara
keduanya tanpa terpaku pada adu argumen atau mencari siapa yang benar dan
salah.
3
Asertif
dalam mengeluarkan emosi yang dirasakan dan toleransi
Saat membahas konflik yang terjadi, jangan
biarkan emosi menguasai diri dan mengambil keputusan secara emosional.
Berbicaralah dalam suasana yang baik dan nyaman. Setelah itu, akan timbul rasa
untuk saling memahami satu sama lain.
4
Menjadi
pendengar yang baik
Salah satu kunci komunikasi yang efektif adalah
dengan menjadi pendengar yang baik. Saat pasangan sedang mengutarakan
pendapatnya, jangan memotong perkataannya. Biarkan ia mengekspresikan emosinya
secara menyeluruh agar kita dapat memahami kegelisahannya dan inti konflik
rumah tangga.
5
Membangun
kepercayaan dan mempertanggung jawabkannya
Bangun kepercayaan pasangan dengan menjadi
pribadi yang lebih baik, mengakui kesalahan, dan bertanggung jawab terhadap
segala tindakannya. Terlepas dari siapapun yang memulai konflik, pasangan suami
istri sebaiknya saling menghargai dan mendukung hubungan yang positif.
6
Bantuan
pihak ketiga
Jika pasangan suami istri tidak bisa menemukan
solusi konflik rumah tangga, mungkin diperlukan pihak ketiga sebagai penengah,
bisa dari orang yang dapat dipercaya dan netral serta tenaga profesional
seperti konselor keluarga dalam mendorong upaya penyelesaian konflik.
Dari berbagai cara yang dapat dilakukan untuk
meredam konflik rumah tangga, komunikasi efektif dan saling memahami satu sama
lain menjadi kunci dari hubungan yang baik agar dapat meredam konflik yang bisa
terjadi kapan saja.