Konsulltasi DPPAPP

Sadari Tanda Hubungan Toxic dalam Keluarga

Siap Pintar

Di era sekarang banyak sekali istilah-istilah baru, salah satunya adalah istilah toxic yang sering dipergunakan era generasi sekarang ini yang diartikan mereka yang mempengaruhi sesuatu yang negatif kepada orang lain atau lingkungan sekitar ini.


Hubungan toxic ini biasanya dihubungkan  dengan  pasangan, teman, atau masyarakat sekitar. Tapi bagaimana jika dihubungkan ke keluarga?


Hal ini bisa disebut dengan toxic family yang dimana anggota keluarga yang berperilaku saling menyakiti anggota lainnya baik secara lisan maupun verbal. Tidak semua perilaku seperti marah dan menuntut, untuk sesekali masih wajar jika dilakukan, tapi apabila dilakukan terus menerus bisa berbahaya bagi kesehatan mental, fisik dan psikologis. Ada beberapa ciri hubungan bisa dibilang tidak baik (toxic) dalam keluarga yang sering tidak disadari oleh sebuah keluarga:

 

a. Terlalu mengkritik, menyalahkan dan menuntut


Orang tua yang toxic hampir tidak memiliki empati pada anak-anaknya, sering menggempur anggota keluarga dengan komentar yang tidak baik dan sering menuntut dengan apa yang diharapkan atau memenuhi standar yang tidak realistis yang pada akhirnya akan selalu disalahkan jika tidak sesuai dengan apa yang diinginkan.


b. Adanya kecemasan, rasa tidak aman dan gelisah


Rumah yang harusnya sebagai tempat paling nyaman dan dirindukan, banyaknya konflik dan perselisihan membuat anggota keluarga menimbulkan rasa  kecemasan dan gelisah yang dapat membuat mengguncang kestabilan emosi. Rasa tidak nyaman dan lelah melihat anggota keluarga sendiri.


c. Kekerasan verbal dan fisik

Anggota keluarga yang memiliki temperamen tinggi dan sering mengeluarkan kata-kata yang menyakiti serta adanya kekerasan fisik membuat keadaan rumah menjadi tidak kondusif, ditambah lagi rasa kurang percaya diri dan kasih sayang diakibatkan rasa tidak aman yang mengganggu kehidupan sosial dan juga bisa merugikan diri sendiri seperti takut atau ragu dalam mengambil keputusan.


d. Jarang memberikan apresiasi dan tidak menghargai privasi anggota keluarga


Dalam keluarga toxic anggota keluarganya akan lebih mementingkan diri sendiri daripada orang lain, berharap mendapat pujian adalah hal yang hampir mustahil. Pada akhirnya mereka tidak peduli seberat apa proses yang dijalani tidak akan dihargai jika tidak mencapai standar yang diinginkan dan tidak mempunyai ruangan privasi sendiri.


Itulah beberapa ciri yang melekat pada keluarga toxic, walaupun begitu bagi yang merasa berada di lingkungan tersebut bisa melakukan langkah-langkah yang tepat dan bisa diambil untuk melindungi diri ketika sudah terjebak di keluarga toxic, seperti :


a. Validasi perasaan diri


Menerima perasaan bisa membantu mengelola diri seperti emosi yang menyakitkan atau menyedihkan, cobalah untuk mengelola diri dan emosi agar lebih sehat dalam menghadapinya. membatasi bertemu keluarga, memperbaiki hubungan dan mencoba hal-hal apa adanya yang bisa menghilangkan beban mental dan psikologis.


b. Memilih support system yang mendukung


Sebagai makhluk sosial memerlukan orang lain di lingkungan sosialnya, bagi orang yang berada di keluarga toxic banyak hal yang tidak baik dipendam dalam diri sendiri, oleh karena itu dibutuhkan orang yang bisa dipercaya sepenuhnya untuk berbagi keluh kesah dan mendapat dukungan darinya, serta jangan ragu bercerita dengan tenaga profesional seperti psikolog dan konselor.


c. Cobalah beradaptasi


Berada di dalam keluarga yang toxic memang tidak mudah, tapi harus yakin bahwa adanya ketangguhan diri dalam bertahan dan ingin memperbaiki situasi serta juga bagaimana bersikap agar bisa meminimalisir munculnya permasalahan baru.


d. Konsultasikan kepada professional


Jika merasa tidak bisa menemukan solusi agar tidak terlalut dalam lingkungan keluarga yang toxic, bisa dikonsultasikan ke tenaga profesional seperti konselor keluarga dalam mendorong upaya untuk melindungi diri dalam keluarga toxic

 

Punya hubungan keluarga yang toxic memang tidak mengenakan, tapi jangan putus asa di keadaan tersebut, kita bisa mendapatkan kenyamanan dari lingkungan kita yang lain seperti sahabat dan kerabat yang dapat dipercaya sehingga tidak merasa sendiri dalam menjalani kehidupan.



Artikel Terkait



Call Center Puspa